Loading...

Keamanan Siber Kunci Sukses Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

 

Kadin Indonesia menegaskan pentingnya sektor keamanan siber dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditetapkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informatika Kadin, Firlie Ganinduto, keamanan siber adalah kunci untuk mengoptimalkan ekonomi digital Indonesia.

"Sejalan dengan visi presiden terpilih, Prabowo Subianto, kami percaya bahwa keamanan siber sangat penting untuk mengembangkan potensi ekonomi digital Indonesia. Tanpa langkah konkret, target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tidak akan terwujud," jelas Firlie dalam acara peluncuran Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI) di Jakarta.

Kadin bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta pelaku industri keamanan siber untuk merilis laporan berjudul “Indonesia Cybersecurity Industry Report.” Laporan ini menganalisis industri keamanan siber, mengidentifikasi tantangan dan peluang untuk melindungi infrastruktur kritis, serta menunjukkan bahwa dampak serangan siber akan terus meningkat tanpa adanya perbaikan yang berkelanjutan.

Firlie menambahkan, laporan tersebut merekomendasikan agar pemerintah dan pelaku industri lebih fokus pada investasi dalam teknologi enkripsi, pelatihan sumber daya manusia, dan sistem deteksi dini serangan siber. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk memperkuat ketahanan siber nasional.

Data dari BSSN menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat lebih dari 403,9 juta anomali trafik yang mengindikasikan serangan siber di Indonesia. Dari Januari hingga Mei 2024, tercatat 74 juta anomali trafik, dengan lebih dari 44 juta aktivitas malware.

Menyusul tingginya serangan siber, ADIKSI dibentuk sebagai inisiatif untuk memperkuat industri keamanan siber di Indonesia. Firlie menjelaskan bahwa asosiasi ini bertujuan sebagai wadah komunikasi bagi perusahaan penyedia keamanan siber dan untuk menghadapi tantangan serangan siber di sektor industri.

"Dari perspektif dunia usaha, kami menyadari pentingnya memastikan keamanan siber agar tidak mengganggu operasional bisnis. Inisiatif ini sangat penting untuk memperkuat keamanan siber nasional demi melindungi berbagai industri," ujarnya.

Transformasi digital telah membuka peluang sekaligus meningkatkan kerentanan di berbagai sektor, termasuk jasa keuangan, infrastruktur kritis, kesehatan, dan manufaktur. Oleh karena itu, melindungi aset dan jaringan penting dari ancaman siber menjadi prioritas utama Indonesia.

Saat ini, Kadin bersama ADIKSI sedang menyusun cetak biru untuk pengembangan industri dan ekosistem keamanan siber di Indonesia. "Dokumen ini diharapkan menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem keamanan siber yang tangguh, meningkatkan sinergi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen untuk pemerintahan yang akan datang," tutup Firlie.