Loading...

Lima Kunci Penting Versi Apindo untuk  Dongkrat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

 

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti lima prasyarat penting yang harus dipenuhi pemerintah untuk meningkatkan daya saing dan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, dalam pernyataannya di Jakarta pada Kamis, mengungkapkan bahwa prasyarat tersebut meliputi: optimalisasi kebijakan fiskal dan moneter, pengurangan biaya usaha secara universal, penciptaan lapangan kerja berkualitas, peningkatan produktivitas serta kualitas sumber daya manusia (SDM), dan koneksi yang lebih erat antara UMKM dengan sektor industri.

Menurut Shinta, langkah pertama adalah mengoptimalkan bauran kebijakan fiskal dan moneter yang seimbang antara stabilitas dan pertumbuhan. Strategi ini mencakup pengelolaan anggaran dengan prinsip "collect more, spend better", pelonggaran suku bunga, dan implementasi rasio pembiayaan inklusif guna mendukung sektor manufaktur, sekaligus meningkatkan modal sosial melalui peningkatan kualitas.

Poin kedua, efisiensi biaya usaha universal, dilakukan dengan memangkas biaya kepatuhan melalui reformasi birokrasi dan pemberian kepastian hukum. Selain itu, diperlukan suku bunga kompetitif serta pengendalian biaya pada sektor energi, logistik, dan tenaga kerja untuk menekan beban usaha.

Untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas, Shinta menyarankan percepatan investasi dengan menyederhanakan proses perizinan, mengurangi hambatan birokrasi, serta menjamin kepastian hukum. Dengan demikian, investasi yang masuk dapat menjadi penggerak utama pembukaan lapangan kerja sekaligus menekan angka pengangguran.

Peningkatan produktivitas dan kualitas SDM juga menjadi prioritas, di mana sistem pendidikan harus diselaraskan dengan kebutuhan dunia industri. Ini memastikan bahwa tenaga kerja memiliki keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan mampu bersaing.

Terakhir, Shinta menegaskan pentingnya integrasi UMKM dengan industri besar. Implementasi awal dapat dilakukan melalui BUMN, dengan pemberian insentif kepada sektor swasta yang melibatkan UMKM dalam proses produksi dan distribusi. "Langkah ini bertujuan mendorong UMKM naik kelas dan menjadi bagian dari Global Value Chain," tambahnya.