Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, sektor industri keuangan non bank (IKNB) menunjukkan pertumbuhan positif. Fungsi intermediasi menunjukkan pertumbuhan sejalan dengan peningkatan perekonomian domestik.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan, akumulasi premi asuransi (konvensional dan syariah) dalam periode Januari sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 156,98 triliun.
Angka tersebut tumbuh sebesar 0,60 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Hal ini sejalan dengan perkembangan akumulasi premi sepanjang tahun 2022 pada sektor asuransi umum dan reasuransi, yang mencapai Rp 61,59 triliun atau tumbuh sebesar 18,54 persen dibanding tahun sebelumnya," jelasnya , Jumat (29/7/2022).
Meski begitu, ia menambahkan akumulasi premi asuransi jiwa selama paruh pertama tahun 2022 tercatat sebesar Rp 95,39 triliun. Angka ini menurun sebesar 8,36 persen secara tahunan. Mahendra memerinci, industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan risk based capital (RBC) yang terjaga sebesar 481,01 persen dan 318,24 persen. Raihan tersebut berada jauh di atas ambang batas (threshold) yang ditetapkan sebesar 120 persen.
Selain itu, ia melaporkan, FinTech peer to peer (P2P) lending pada Juni 2022 mencatatkan pertumbuhan outstanding pinjaman sebesar 89,7 persen yoy, atau meningkat sebesar Rp 4,17 triliun. Dengan begitu, nilai outstanding pinjaman pada bulan Juni 2022 mencapai Rp 44 triliun. Pada sektor IKNB lain, industri perusahaan pembiayaan mencatatkan nilai piutang pembiayaan yang tumbuh sebesar 4,98 persen yoy pada Juni 2022 hingga mencapai Rp 405,95 triliun.
"Rasio NPF perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,81 persen," imbuh dia.
Sementara itu, gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 1,98 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
"OJK akan terus memperkuat koordinasi dengan para stakeholder dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan khususnya dalam mengantisipasi peningkatan risiko eksternal serta dampak rentetannya terhadap stabilitas sistem keuangan," pungkas dia.