PAGARBISNIS.COM - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong terciptanya investasi berkelanjutan dalam sektor pariwisata di Indonesia.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Nurul Ichwan, menekankan pentingnya meningkatkan realisasi investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), terutama melalui sektor pariwisata. Dengan peningkatan target realisasi investasi tiap tahunnya, diharapkan PMDN mampu melampaui realisasi Penanaman Modal Asing (PMA).
“Tingginya realisasi PMDN sangat signifikan bagi kita, karena ketika PMDN lebih tinggi dari PMA, maka seluruh kegiatan bisnis—mulai dari aset, modal, hingga keahlian lokal—berasal dari dalam negeri. Selain itu, keuntungan atau dividen dari bisnis yang berjalan bisa dipertahankan di dalam negeri, berbeda dengan PMA," ujar Nurul dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Kementerian Investasi/BKPM mengadakan kembali Regional Investment Forum (RIF) yang kali ini berlangsung di Legian, Bali. RIF adalah forum tahunan yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun, dengan kegiatan di Bali menjadi penutup setelah sebelumnya diadakan di Batam untuk wilayah barat Indonesia, dan Makassar untuk wilayah timur.
Dipilihnya Bali sebagai perwakilan wilayah tengah Indonesia mempertegas pentingnya pariwisata bagi perekonomian daerah tersebut. Forum kali ini diformat sebagai "window shopping" bagi peluang investasi dari berbagai daerah serta sesi presentasi dan diskusi bertemakan “Memperkenalkan Keunggulan Alam dan Budaya: Meningkatkan Investasi Berkelanjutan di Sektor Pariwisata”.
Forum ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi pemerintah daerah dalam mempromosikan peluang investasi kepada para pelaku usaha, khususnya di bidang pariwisata. Selain itu, forum ini membuka kesempatan untuk interaksi serta eksplorasi minat terhadap rencana investasi baru di masa depan.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, termasuk perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari berbagai provinsi dan kabupaten di Bali dan luar Bali, asosiasi pelaku usaha pariwisata, serta perwakilan perusahaan dari berbagai daerah.
Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah pertemuan one-on-one, di mana para investor berkesempatan untuk mendalami potensi investasi yang ditawarkan oleh beberapa instansi, seperti Badan Pelaksana Otorita (BPO) Borobudur, pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, serta pemerintah daerah dari Bali, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, dan Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan ini, I Made Agus Aryawan, Kepala DPMPTSP Kabupaten Badung, mewakili Bupati Badung, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan forum investasi di Bali. Ia berharap, semakin banyaknya potensi pariwisata yang diperkenalkan ke masyarakat luas akan mendatangkan lebih banyak investor.
Bali sendiri berhasil mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp18 triliun pada semester pertama tahun ini, mendekati capaian tahun sebelumnya. Untuk sektor pariwisata, terutama hotel dan restoran, dalam lima tahun terakhir realisasi investasi mencapai Rp31 triliun, atau sekitar 36,3 persen dari total realisasi investasi di Bali. Dari jumlah tersebut, realisasi PMDN dalam lima tahun terakhir mencapai Rp15,19 triliun, atau 48,7 persen dari total investasi di sektor pariwisata Bali.
Dengan dukungan forum seperti RIF, Kementerian Investasi optimis bahwa investasi berkelanjutan di sektor pariwisata akan terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian Indonesia, khususnya di Bali.