Indonesia menerapkan konsep ekonomi berkelanjutan, termasuk ketika situasi perdagangan dunia yang sekarang ini sedang tidak menentu.
"Indonesia bisa dan bertanggung jawab bukan hanya kepada barang Indonesia, namun juga kepada hutan yang menjadi pijakan hidup bangsa Indonesia di masa sekarang dan yang akan datang," papar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pesan tersebut disampaikan Mendag saat melepas produk serat viscose rayon produksi PT Asia Pacific Rayon (APR) ke pasar global dan domestik di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Mendag juga melepas ekspor kertas PaperOne, produksi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang telah dijual ke lebih dari 75 negara dengan total ekspor mencapai lebih dari 755.000 ton.
Dalam pelepasan ini, Mendag turut didampingi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Bupati Pelalawan Zukri Misran, RGE Managing Director Anderson Tanoto, COO APRIL Eduward Ginting, dan Direktur APR Basrie Kamba.
"Kami ucapkan selamat dan sampaikan apresiasi atas usaha APR yang terus menjual produknya, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara. Ke depan, semoga APR akan menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan mampu berkompetisi di masa depan, tidak hanya menjadi pemain regional, namun juga menjadi pemain di pasar global," ujar Mendag.
Mendag Lutfi memastikan pemerintah akan terus menjaga perdagangan yang baik untuk meningkatkan ekspor sekaligus memulihkan ekonomi nasional secara berkesinambungan.
"Di samping itu, Kementerian Perdagangan akan terus menjaga situasi perdagangan yang baik untuk bisa menjadi penetrasi ke pasar dunia dan bersama-sama menjaga kesinambungan produk Indonesia di dalam negeri," ujar Mendag.
Wagub Riau Edy Natar Nasution menambahkan, pelepasan ekspor ini merupakan tanda bangkitnya perekonomian Riau.
Pemerintah Provinsi Riau mendukung penuh yang dilakukan dunia usaha untuk meningkatkan investasi dan menggairahkan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pelepasan ekspor ini menjadi momentum berkelanjutan dengan menghasilkan ekspor yang diharapkan terus meningkat.
"Diharapkan, dengan adanya pabrik rayon di Riau dapat meningkatkan produk domestik bruto Provinsi Riau sebesar 1,49 persen dari sektor nonmigas serta mendorong geliat industri kecil dan menengah di beberapa sektor usaha yang terlibat dalam kegiatan operasional pabrik. Hal ini dapat membawa efek berantai bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan di Riau," terang Edy.