Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan perekonomian nasional harus siap menghadapi kondisi pandemi Covid-19 dalam waktu yang lama. persoalan ini memang dialami hampir seluruh negara di dunia.
"Ada 295 negara yang terdampak cukup signifikan karena pandemi ini. Kita harus bisa bertahan dalam situasi global ini," papar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki secara virtual dalam pembukaan pelatihan di Lombok Tengah, beberapa waktu lalu.
Teten berharap, penyelenggaraan berbagai pelatihan selama pandemi Covid-19 dapat diarahkan sehingga koperasi dan UMKM dapat melakukan adaptasi bisnis dan usaha. Selain itu, digitalisasi UMKM menjadi prioritas, termasuk inovasi produk.
Menkop UKM menyontohkan para pengrajin batik di Jawa Tengah. Pada awalnya merka mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis. Akan tetapi, mereka mampu bertahan. Kemudian, mereka ‘banting setir’ dengan berbisnis produk pakaian rumah, misalnya daster, celana pendek, dan lainnya, sehingga penjualannya terus meningkat.
Kemudian, lanjut Teten, tak sedikit restoran dan kafe tutup karena tidak boleh berjualan. Kemudian mereka banting setir membuat produk makanan kemasan, di antaranya frozen food, dan makanan siap saji dalam bentuk siap dimasak di rumah. Sekarang ini sektor makanan dan minuman industri perumahan sedang digandrungi. “Sekarang ini, penjualan lewat media sosial dan online luar biasa dan akan terus tumbuh. Penting kiranya kita membaca peluang usaha yang ada di tengah pandemi Covid-19," kata Teten.
BIla diihat dari angka penjualan, paparnya, saat ini paling tinggi adalah sektor makanan dan minuman. Kemudian, terkait pendidikan atau sekolah. Ketiga, berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan.
Di luar dugaan, kata Teten, penjualan barang barang hobi seperti bunga hias, ikan hias, menunjukkan tren penjualan tinggi. Ini mungkin karena orang sekarang sering ada di rumah dan tidak bisa pelesiran, sehingga banyak yang mengisi waktunya dengan kegiatan hobi.
Khusus di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, atau daerah wisata lainnya yang selama ini cukup besar mengangkat perekonomian daerah, Teten berharap pelatihan terus digelar. Dengan begitu, kita bisa keluar dari krisis dan mencari peluang baru di tengah pandemi Covid-19.