Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk pandai memanfaatkan peluang agar dapat terus maju. Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan strategi yang diterapkan Kementerian Perdagangan untuk membantu para pelaku UKM yaitu dengan memberi akses untuk menguasai pasar dalam negeri dan memperluas pasar ekspor.
Hal itu disampaikan Mendag Zulkifli Hasan di hadapan pelaku UKM dan pedagang pasar dalam acara dialog dan pameran produk lokal Wonosobo bertajuk 'Temu Bisnis dan Temu Rakyat'. Dialog tersebut digelar di aula pabrik Mekar Abadi, Wonosobo, Jawa Tengah pada hari Senin (31/10). "Indonesia akan lebih maju jika UKM-nya maju. Kementerian Perdagangan akan terus menyusun strategi demi memajukan UKM. Menurut saya, dunia tidak gelap seperti yang sedang banyak diberitakan. Tergantung bagaimana kita memandangnya. Untuk itu, saya minta pelaku UKM tetap optimistis, rasional, dan pandai mengambil peluang," ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, Kementerian Perdagangan telah memiliki perwakilan perdagangan di lebih dari 30 negara yang dapat membantu pelaku UKM memasarkan produknya ke luar negeri. Menurut Mendag Zulkifli Hasan, kerja sama dan kolaborasi antara perwakilan perdagangan dengan pelaku UKM menjadi kunci penting bagi kemajuan UKM.
Mendag Zulkifli Hasan juga mendorong pelaku UKM melek teknologi dan bergabung dalam ekosistem digital untuk memanfaatkan peluang meningkatkan omzet. Bank Indonesia mencatat, transaksi daring melalui niaga-el yang mencapai Rp401 triliun selama 2021. Nilai tersebut meningkat 58 persen dari tahun sebelumnya.
Kementerian Perdagangan mencatat, pola belanja masyarakat di era perkembangan niaga-el mengalami perubahan dikarenakan pandemi Covid-19. Walaupun 93,3 persen para pelaku UKM, termasuk pedagang pasar mengalami penurunan omzet selama pandemi Covid-19, terjadi peningkatan pemanfaatan niaga elektronik.
Hal ini dapat terlihat dari beberapa indikator peningkatan niaga-el. Pertama, konsumen yang berbelanja hanya secara daring meningkat menjadi 25,5 persen pada awal 2021 (data per Oktober 2021) dari sebesar 11 persen sebelum pandemi Covid-19. Kedua, 86,5 persen konsumen memilih lokapasar sebagai tempat belanja daring. Ketiga, 23 persen UMKM telah terhubung dengan platform niaga-el. Potensi pengguna niaga-el di Indonesia mencapai 88,1 persen (184 juta orang) dari total jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 210 juta orang.
"Potensi pasar yang sangat besar tersebut perlu dimanfaatkan pedagang pasar rakyat dengan ikut mengadaptasi pola transaksi secara digital. Dengan demikian, diharapkan pedagang dapat meningkatkan omzetnya melalui transaksi secara daring," jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menargetkan 250 ribu UMKM terdigitalisasi melalui platform niaga elektronik/niaga-el. Untuk itu, Kementerian Perdagangan memperkuat kolaborasi dengan GoTo (Gojek dan Tokopedia). Adapun hingga Oktober 2022 ini, sekitar 18 juta UMKM telah bergabung dalam ekosistem Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Dengan digitalisasi UMKM, terutama pedagang pasar rakyat, jumlah UMKM terdigitalisasi diharapkan terus meningkat.
Selain itu, akses bebas hambatan atau toll way juga disiapkan Kementerian Perdagangan. Mendag Zulkifli Hasan mencotohkan, perjanjian perdagangan seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) juga mempermudah UKM mengakses masuk negara ASEAN.