Loading...

Tingkat Pengangguran di Indonesia Tertinggi di ASEAN

 

PAGARBISNIS.COM - Data dari Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia masih berada di level rawan. Pada April 2024, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,2%, tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Thailand mencatat tingkat pengangguran terendah di ASEAN dengan hanya 1,1% pada periode yang sama.

Di tingkat global, Indonesia berada di peringkat ke-57 dalam hal tingkat pengangguran. Negara dengan tingkat pengangguran tertinggi adalah Sudan di Afrika Utara, dengan 49,5%. Negara-negara lain dengan tingkat pengangguran tinggi termasuk Afrika Selatan, Georgia, Ukraina, dan Makedonia Utara, berdasarkan data IMF per April lalu.

Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang, turun dari 7,99 juta orang pada Februari 2023. Ini adalah jumlah pengangguran terendah sejak era reformasi pada 1997, yang saat itu mencapai 4,69 juta orang.

Sejalan dengan penurunan jumlah pengangguran, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia juga menurun menjadi 4,82% pada Februari 2024, dibandingkan dengan 5,45% pada Februari 2023.

Menurut BPS, jumlah penduduk usia kerja per Februari 2024 adalah 214 juta orang, meningkat 2,41 juta orang dari Februari 2023. Dari jumlah tersebut, angkatan kerja mencapai 149,38 juta orang, naik 2,76 juta orang, sementara jumlah penduduk yang bukan angkatan kerja turun 350 ribu orang menjadi 64,64 juta orang.

Dari total angkatan kerja, sebanyak 142,18 juta orang tercatat bekerja, meningkat 3,55 juta orang dari Februari 2023. Sementara itu, jumlah pengangguran turun 790 ribu orang menjadi 7,2 juta orang pada Februari 2024.

"Dari angkatan kerja, tidak semua terserap di pasar tenaga kerja, sehingga terdapat pengangguran 7,20 juta orang," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/5/2024).

"Dibandingkan tahun lalu, jumlah pengangguran berkurang 0,79 juta orang atau turun sebesar 9,89%," tambahnya.***