PT Angkasa Pura II menyiapkan sebanyak 2,58 juta calon penumpang penerbangan bakal mulai memadati kawasan Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten pada masa arus mudik Lebaran 1445 Hijriah/2024 Masehi.
VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro, di Tangerang, Kamis, mengatakan bahwa dari prediksi dengan jumlah angka 2,58 juta tersebut mengalami kenaikan tujuh persen dibandingkan dengan 2023.
Kendati demikian, pihaknya pun saat ini tengah melakukan antisipasi adanya lonjakan ketika memasuki masa mudik Lebaran tersebut.
"Bandara-bandara AP II telah memiliki rencana operasi dalam menyambut Angkutan Lebaran 2024. Aspek keamanan, kelancaran, keselamatan dan pelayanan menjadi prioritas kami untuk menghadirkan Mudik Ceria Penuh Makna," katanya lagi.
Menurutnya, selain Bandara Soetta, kenaikan jumlah penumpang di bandara udara yang dikelola AP II turut bakal mengalami peningkatan yang signifikan.
Seperti prediksi yang berdasarkan data secara kumulatif diproyeksikan mencapai 4,36 juta orang atau meningkat 12 persen dibandingkan dengan realisasi pada masa Angkutan Lebaran 2023 sebanyak 3,89 juta orang.
"Proyeksi jumlah penumpang pada 2024 ini, juga sudah melampaui sembilan persen dari Angkutan Lebaran 2019 saat belum ada pandemi yaitu 3,99 juta orang," ujarnya pula.
Lebih lanjut, dia menuturkan, salah satu rencana operasi dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan di beberapa terminal bandara adalah penyesuaian jam operasi.
"Beberapa bandara akan ditambah jam operasinya untuk mengakomodir meningkatnya permintaan penerbangan. Kami akan berkoordinasi dengan maskapai dan regulator terkait penambahan jam operasi ini," ujarnya lagi.
Di samping itu, AP II juga menetapkan standar waktu layanan pada passenger touchpoint atau titik interaksi penumpang di bandara. Misalnya, pada titik security check point (SCP) untuk pemeriksaan barang bawaan dan SCP untuk pemeriksaan penumpang, ditetapkan waktu tunggu kurang dari 7 menit dan waktu proses kurang dari 3 menit.
Sementara itu seluruh fasilitas juga disiapkan seperti fasilitas sisi udara, antara lain runway, garbarata, visual docking guidance system (VDGS). Lalu fasilitas keamanan seperti walkthrough metal detector (WMTD), Body Scanner, X-ray dan CCTV.
Kemudian juga fasilitas Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), yaitu armada kendaraan utama dan kendaraan pendukung untuk keadaan darurat.
Bandara Soekarno-Hatta juga dilengkapi Land Transport Control Center (LTCC) sebagai pusat pengendali layanan transportasi darat, dan juga Airport Infrastructure Control Center (AICC) guna memonitor infrastruktur vital.
"Di seluruh terminal penumpang pesawat di bandara juga dioperasikan Terminal Operation Center (TOC) sebagai pusat pengendali terminal. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta disiapkan Airport Operation Control Center (AOCC) yang dilengkapi peralatan modern sebagai wadah kolaborasi seluruh stakeholder di bandara," ujar dia pula.
AP II saat ini mengelola 20 bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Husein Sastranegara (Bandung).
Selanjutnya, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).***