Loading...

Realisasi Investasi Tembus Rp465 Triliun, Singapura Tetap Terdepan

Realisasi Investasi Tembus Rp465 Triliun, Singapura Tetap Terdepan

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa Singapura masih memegang posisi teratas sebagai investor asing utama di Indonesia. Pada kuartal pertama tahun 2025, total investasi dari negara tersebut tercatat sekitar 4,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp77,6 triliun, berdasarkan kurs Rp16.870 per dolar AS.

Posisi kedua diisi oleh Hong Kong dengan investasi sekitar 2,2 miliar dolar AS atau Rp37,1 triliun. Selanjutnya, Tiongkok menyusul dengan nilai investasi 1,8 miliar dolar AS (Rp30,4 triliun), kemudian Malaysia dan Jepang masing-masing menyumbang 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16,9 triliun.

“Selama satu dekade terakhir, Singapura terus menjadi negara dengan investasi tertinggi di Indonesia,” ujar Rosan dalam konferensi pers mengenai capaian investasi triwulan pertama 2025, yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu malam.

Pengumuman ini disampaikan Rosan setelah menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.

Secara keseluruhan, nilai investasi yang berhasil direalisasikan pada kuartal pertama 2025, baik dari pihak asing (PMA) maupun domestik (PMDN), mencapai Rp465,2 triliun. Dari angka tersebut, investasi asing menyumbang Rp230,4 triliun atau 49,5 persen, sementara investasi dari dalam negeri menyumbang Rp234,8 triliun atau 50,5 persen.

Dari sisi domestik, wilayah DKI Jakarta mencatat kontribusi tertinggi dengan total investasi Rp69,8 triliun (15 persen dari total PMDN). Disusul oleh Jawa Barat dengan Rp68,5 triliun (14,7 persen), Jawa Timur Rp36 triliun (7,8 persen), Sulawesi Tengah Rp32,7 triliun (7 persen), dan Banten Rp31 triliun (6,7 persen).

Rosan menjelaskan bahwa sektor-sektor utama yang menjadi tujuan investasi antara lain adalah industri logam dasar serta barang logam non-mesin dengan kontribusi 14,5 persen, sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi 14,3 persen, pertambangan 10,4 persen, sektor jasa lainnya 8,8 persen, dan kawasan industri serta perkantoran dengan nilai investasi Rp37,5 triliun atau 8,1 persen.

Ia menilai capaian investasi pada triwulan pertama ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan Bappenas kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Menurutnya, hal ini mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan investor, baik dari dalam maupun luar negeri, terhadap Indonesia serta kepemimpinan Presiden Prabowo.

“Angka ini sangat positif dan menjadi sinyal kuat bahwa keyakinan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia tetap terjaga. Apalagi, investasi merupakan bentuk komitmen jangka panjang,” terang Rosan.

Ia juga menambahkan, “Para investor memandang kepemimpinan Presiden Prabowo sebagai faktor penting dalam menjaga stabilitas nasional.”***

 

Ilustrasi: Burak The Weekender/Pexels