Loading...

Presiden Jokowi: Indonesia Berpeluang Menjadi Raksasa Ekonomi Baru di Asia

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia, bersanding dengan India dan China. Menurut Presiden, dunia saat ini tengah memasuki "Abad Asia," di mana pusat pertumbuhan ekonomi bergeser dari negara-negara Barat ke wilayah Asia.

"Abad Asia sudah dimulai. Pergeseran ekonomi global kini menuju Asia, dan diperkirakan akan ada tiga kekuatan ekonomi baru, yaitu India, China, dan Indonesia. Ketiganya berasal dari Asia," ungkap Jokowi dalam pidatonya saat membuka acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Selasa.

Namun, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa untuk mencapai status sebagai negara superpower ekonomi, Indonesia perlu menghadapi berbagai tantangan dan memenuhi beberapa syarat penting.

"Ada banyak tantangan yang harus kita lalui untuk menjadi salah satu dari tiga negara superpower ekonomi tersebut. Karena itu, penting bagi kita untuk terus menjaga optimisme," tegasnya.

Presiden menyoroti beberapa tantangan global, termasuk perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik.

"Kita semua tahu, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat di angka sekitar 2,7-2,8 persen, sementara kita patut bersyukur karena Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5 persen. Namun, peningkatan ketegangan geopolitik seperti perang Ukraina yang belum selesai, ditambah dengan konflik Israel-Palestina, Israel-Lebanon, hingga ketegangan antara Iran dan Israel, menambah ketidakpastian ekonomi global," lanjut Jokowi.

Selain itu, Presiden juga menyinggung tantangan perubahan iklim sebagai masalah serius yang perlu diantisipasi di masa depan.

"Perubahan iklim juga akan membawa dampak besar bagi kita semua. Ini adalah tantangan yang harus kita persiapkan dan hadapi dengan serius," tutupnya.