Loading...

Potensi Ekonomi Digital Indonesia Pada 2025 Capai USD 146 Miliar, Terbesar di Asia Tenggara

Perdagangan aset kripto  merupakan  bagian  ekonomi  digital  yang sedang   berkembang pesat di   Indonesia.   Google   memproyeksikan   potensi   ekonomi   digital Indonesia pada 2025 akan mencapai USD146 miliar, terbesar di Asia Tenggara. Hal  tersebut  disampaikan  Wakil  Menteri  Perdagangan  Jerry  Sambuaga    saat  menghadiri  acara Diskusi Bulan Literasi Aset Kriptodi Jakarta.

"Potensi ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi yang terbesar di Asia  Tenggara,  yaitu  sebesar  USD  146  miliar.  Hal  ini  merupakan  sesuatu  yang  harus  dapat  kita realisasikan bersama,"ujar Wamendag.

Konsep aset kripto  dan blockchain akan  memberikan  pengaruh  luas  dan  intensif  dalam  berbagai sektor  serta  mengubah  pola  pengaturan  ekonomi  perdagangan  menjadi  berbasis  otoritas  pasar dan  komunitas.

"Maka  dari  itu, aset kripto  harus  teratur  dan  terlembaga  serta  harus  berada  di bawah pengaturan negara,sehingga mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat serta dapat memberikan manfaat terbaik bagi perekonomian nasional,"imbuh Wamendag.

Menurut  Wamendag,  perdagangan aset kripto  menjadi  salah  satu  pilihan  berinvestasi  yang belakangan  ini sangat  diminati,  terutama oleh anak  muda. Lebih  dari  separuh pelanggan aset kripto di Indonesia berada pada rentang usia 18—35 tahun. Surveidari  Center  of  Economic  and  Law  Studies  (CELIOS),  juga  menunjukkan  bahwa aset kripto berada  pada  urutan  ketiga  instrumen  investasi  yang  dimiliki  masyarakat  Indonesia  dimana  21,1 persen responden memiliki instrumen investasi aset kripto, angka ini berada di bawah Reksadana (29,8 persen)  dan saham  (21,7persen)  dengan  rata-rata  penempatan  dana  yang  dilakukan masyarakat.

Kementerian  Perdagangan  melalui Badan  Pengawas  Perdagangan  Berjangka  Komoditi  (Bappebti)terus   berupaya   menyempurnakan   peraturan   terkait perdagangan fisik aset kripto   serta memberikan kesempatan kepada anak bangsa untuk terus berinovasi dalam mengembangkan aset kripto untuk diperdagangkan.

Bappebti telah  mengeluarkan  peraturan  terbaru  yaitu  Peraturan  Nomor  11  Tahun  2022  tentang Penetapan  Daftar  Aset  Kripto  yang  Diperdagangkan  di  Pasar  Fisik Aset  Kripto  sebanyak  383  jenis aset kripto dimana diantaranya terdapat sekitar 10 aset kripto lokal.

Selain  itu,  Bappebti juga  telah  menerbitkan  Peraturan Bappebti Nomor  13  Tahun  2022 tentang Perubahan  Atas  Peraturan Bappebti Nomor  8  Tahun  2021  Tentang  Pedoman  Penyelenggaraan Perdagangan   Pasar   Fisik   Aset   Kripto   di   Bursa   Berjangka. "Bappebti  dan  para  pemangku kepentingan   terus   berupaya   meningkatkan   literasi   kepada   masyarakat,   karena   tidak   dapat dipungkiri  bahwa  salah  satu  tolak  ukur  bahwa  sebuah  industri  sudah  matang  juga  ditunjukkan oleh kematangan literasi dari masyarakat yang terlibat,"jelas Wamendag.

Pemerintah  bersama  DPR  telah  mengesahkan  Undang-Undang    Pengembangan  dan  Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), melalui UU ini pengawasan aset kripto dan produk derivatif keuangan akan diawasi juga oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini merupakan perwujudan pengambilan kebijakan   oleh   pemerintah   dimana   kedua   industri   ini   beririsan   dengan   sektor   keuangan.

Diharapkan  dengan  peralihan  pengawasan tersebut dapat  memberikan  ruang  pengaturan  dan manajemen risiko yang lebih baik. Dalam  enam  bulan  ke  depan,Bappebti bersama kementerian/lembaga  lainnya  akan  menyusun Rancangan  Peraturan  Pemerintah  (RPP)  yang  akan  mengatur  secara  teknis  mekanisme  masa peralihan wewenang pengaturan dan pengawasan perdagangan fisik aset kripto selama dua tahun ke depan.

"Sebelum   masa   peralihan   tersebut   berakhir,kami   menargetkan   seluruh   kelembagaan   pada ekosistem perdagangan fisik aset kripto akan segera terbentuk. Hal ini menjadi sebuah penegasan komitmen Kementerian Perdagangan terhadap perkembangan perdagangan fisik aset kripto yang adil serta berorientasi kepada perlindungan masyarakat,"pungkas Wamendag.