Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan bahwa industri otomotif Tanah Air telah menunjukkan kemampuannya bersaing di tingkat internasional. Hal ini tercermin dari peluncuran mobil listrik buatan dalam negeri oleh perusahaan lokal, Polytron, yaitu model G3 dan G3+.
“Saya memberikan apresiasi kepada Polytron atas peluncuran kendaraan listrik dengan merek lokal. Ini menjadi bukti bahwa industri otomotif nasional memiliki kemampuan untuk memproduksi kendaraan sendiri dengan kualitas yang mampu bersaing,” ujar Agus dalam acara peluncuran yang digelar di Jakarta, Selasa.
Menurut Agus, berdasarkan laporan evaluasi mandiri dari perusahaan, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik Polytron sudah mencapai 40 persen. Capaian ini menunjukkan perkembangan positif sektor manufaktur nasional.
“Dengan meningkatnya kandungan lokal dalam kendaraan listrik, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dan sekaligus memaksimalkan potensi industri dalam negeri,” tambahnya.
Lebih jauh, Menperin menilai kehadiran mobil listrik buatan Polytron menjadi simbol kebangkitan industri otomotif nasional dan menguatkan eksistensi Indonesia di kancah kendaraan listrik, baik dalam pasar domestik maupun internasional.
“Peluncuran G3 ini bukan hanya menandai kehadiran merek lokal di industri otomotif, tetapi juga memperlihatkan posisi strategis Indonesia di tengah perkembangan pasar kendaraan listrik global,” tuturnya.
Setelah sebelumnya terjun di segmen motor listrik, kini Polytron—produsen elektronik asli Indonesia—memperluas lini usahanya ke pasar mobil listrik dengan memperkenalkan dua model SUV listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV), yakni G3 dan G3+.
“Peluncuran ini bertepatan dengan ulang tahun ke-50 Polytron. Mobil listrik pertama kami ini dirancang dengan tiga nilai utama: smart (cerdas), luxury (mewah), dan freedom (kebebasan),” ujar Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo.
Mobil G3 dan G3+ mengandalkan baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh dan menggunakan sistem penggerak roda depan. Kendaraan ini mampu menghasilkan tenaga hingga 150 kW (setara 201 hp) dengan torsi maksimal 320 Nm, serta memiliki daya jelajah hingga 402 km berdasarkan standar CLTC.
Untuk mempermudah kepemilikan, Polytron menawarkan dua skema pembelian. Pertama, model dengan sistem sewa baterai (subscription), di mana harga G3 dibanderol Rp299 juta dan G3+ Rp339 juta (on the road wilayah Jabodetabek).
Kedua, sistem pembelian penuh (non-subscription) di mana konsumen mendapatkan mobil beserta baterainya. Dalam skema ini, G3 dipasarkan dengan harga Rp419 juta dan G3+ seharga Rp459 juta (OTR Jabodetabek).