PAGARBISNIS.COM - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menekankan pentingnya meningkatkan literasi dan edukasi bagi konsumen di era ekonomi digital agar mereka tidak mudah terjebak dengan produk impor murah namun berkualitas rendah.
"Dalam pasar online, konsumen kita sering tergoda dengan harga murah dari produk impor, yang akhirnya mengecewakan karena kualitasnya tidak sesuai harapan," ujar Teten dalam peringatan Hari UMKM Nasional bersama Komunitas Mitra Merchant Grab Indonesia di Jakarta, sebagaimana dinyatakan dalam keterangan resmi kementerian.
Teten meyakini bahwa dengan edukasi dan literasi yang baik, konsumen akan lebih memilih produk lokal yang memiliki kualitas lebih baik, sehingga dapat mendorong peningkatan penjualan produk dalam negeri.
Ia juga menyoroti pesatnya perkembangan ekonomi digital yang memicu persaingan ketat antara UMKM lokal dan perusahaan besar serta platform e-commerce global. "Salah satu tantangan utama adalah praktik predatory pricing, yakni penjualan barang di bawah harga pokok produksi," jelas Teten.
Menurutnya, saat ini, produk impor mendominasi sekitar 90 persen dari barang-barang yang dijual di platform digital, yang semakin mempersempit ruang bagi UMKM lokal untuk bersaing. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 untuk melindungi UMKM di era digital.
Walau begitu, Teten mengakui bahwa pasar digital tetap menjadi alat penting untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Mengutip laporan MSME Empowerment pada 2022, ia mengatakan bahwa digitalisasi terbukti meningkatkan penjualan hingga 84,2 persen, operasional menjadi lebih efisien sebesar 73 persen, memperluas pasar sebesar 62,8 persen, dan mengurangi biaya operasional sebesar 50,7 persen.
Teten berharap perusahaan swasta seperti Grab Indonesia terus memprioritaskan produk-produk lokal, serta berkolaborasi dengan pelaku UMKM, pemerintah, dan sektor swasta lainnya untuk memajukan ekonomi.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menegaskan bahwa Grab akan tetap fokus pada peningkatan literasi dan edukasi bagi UMKM, agar mereka dapat memasarkan produk secara aman dan efektif melalui platform digital.
Grab juga telah mengadakan berbagai pelatihan strategi pemasaran untuk membantu pelaku UMKM. Sejak 2020, Grab telah menciptakan 2,3 juta peluang kerja melalui aplikasinya, serta menyalurkan Rp1 triliun kepada 25 ribu UMKM melalui program Grab Modal.
Neneng menambahkan bahwa Grab akan terus berupaya membantu lebih banyak UMKM naik kelas hingga mampu bersaing di pasar ekspor. ***