Program Millenial Shrimp Farming atau konsep tambak yang melibatkan kaum milenial di Jepara, Jawa Tengah, berhasil melakukan panen parsial perdana komoditas udang sekitar 4 ton.
Hal itu disampaikan Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebijakto. Menurutnya, salah satu program unggulan KKP dalam rangka mendongkrak peningkatan produksi udang mulai menampakkan hasil salah satunya tambak milenial yang berada di Jepara.
"Sudah mulai panen perdana secara parsial. Sesuai dengan namanya, kami mengajak kaum milenial untuk berbudidaya ikan," paparnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Slamet menjelaskan, penerapan konsep tambak milenial atau Milenial Shrimp Farming (MSF) yang melibatkan kaum milenial seperti yang dibangun di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, merupakan salah satu upaya yang dilakukan KKP dalam rangka menggenjot nilai ekspor udang sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia.
Menurutnya, tambak milenial di Jepara dengan jumlah kolam 29 unit berdiameter 20 m tersebut berhasil panen parsial pertama dengan masa pemeliharaan 67 hari, size 70-80 sebanyak sekitar 4,3-4,5 ton. "Adapun keunggulan dari tambak milenial tersebut yaitu tetap memperhitungkan keberlanjutan lingkungan," jelasnya.
Selain itu, tambak milenial tersebut juga telah mengakomodasi penggunaan teknologi 4.0 dalam sistem operasionalnya sehingga diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam meningkatkan produktivitas udang nasional yang berkelanjutan.
Melalui program ini, Slamet menargetkan dapat mencetak tenaga-tenaga milenial untuk menjadi pelaku utama budidaya udang yang profesional.
Saat ini, BBPBAP Jepara sudah mendidik 28 teknisi yang terdiri dari 8 perempuan dan 20 laki-laki yang merupakan lulusan sarjana dari perguruan tinggi terkemuka, untuk siap terjun menjadi teknisi tambak maupun pengusaha tambak.
"Kami mengharapkan lahir para generasi muda yang mau terjun ke budidaya ikan. Sehingga produktivitas perikanan nasional terus ditingkatkan," ujarnya.