Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menugaskan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama melalui investasi. Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki target investasi sebesar Rp1.700 triliun, yang memerlukan kolaborasi antara Kadin dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Ini adalah tugas bagi Kadin. Tidak ada pihak lain, selain Kadin, yang bekerja sama dengan BUMN untuk mencapainya," ujar Airlangga dalam acara Sarasehan Kadin di Jakarta.
Menurut Airlangga, peningkatan ekonomi tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang telah direncanakan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto, peran aktif sektor swasta, terutama para pengusaha yang tergabung dalam Kadin, sangat dibutuhkan.
Ia juga menekankan bahwa peran pelaku usaha sangat besar dalam memajukan perekonomian nasional, karena pemerintah hanya memiliki anggaran sebesar Rp3.600 triliun.
"Dengan demikian, Kadin menjadi sangat penting. Anggaran negara hanya sebesar Rp3.600 triliun dibandingkan dengan total kebutuhan domestik yang jauh lebih besar. Konsumsi domestik menyumbang 56 persen, industri sekitar 20 persen, ditambah perdagangan sekitar 10 persen," jelasnya.
Selain itu, Airlangga mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang merupakan bagian penting dari ekonomi kelas menengah. Ia juga menyoroti pentingnya menciptakan jaring pengaman sosial untuk mendukung kelas menengah yang sedang tumbuh, agar mereka dapat terus berkembang dan tidak tergelincir ke kelas ekonomi yang lebih rendah.
"UMKM adalah bagian dari ekonomi kelas menengah. Oleh karena itu, kita perlu merancang jaring pengaman sosial agar kelas menengah yang sedang berkembang dapat terus maju, dan yang sedang berada di ambang kelas menengah dapat kita dorong untuk naik lebih tinggi," tambah Airlangga.