Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Malaysia menunjukkan minat untuk membeli beras dari Indonesia, lantaran harga beras di negara tersebut saat ini tergolong mahal.
Hal ini diungkapkan Amran usai bertemu dengan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu, dalam kunjungan resminya ke kantor Kementerian Pertanian di Jakarta pada hari Selasa.
"Dalam pembicaraan dengan pihak Malaysia, mereka menanyakan kemungkinan mengimpor beras dari Indonesia. Namun saya sampaikan bahwa untuk saat ini kami masih fokus menjaga ketersediaan stok dalam negeri," ujar Amran.
Ia menambahkan bahwa permintaan beras di Malaysia cukup tinggi, sementara produksi domestik negara tersebut baru mampu mencukupi sekitar 40 hingga 50 persen dari kebutuhan total.
Selain Malaysia, Amran juga menginformasikan tentang rencana kunjungan delegasi dari Jepang.
Meski belum menjelaskan secara detail agenda pertemuan itu, Amran mengungkapkan bahwa harga beras di Jepang mengalami lonjakan signifikan, bahkan mendekati Rp100 ribu per kilogram.
Saat ini, menurut Amran, ketersediaan beras nasional mencapai 3,36 juta ton dan diperkirakan akan meningkat hingga 4 juta ton pada bulan Mei mendatang.
Sementara itu, Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu mengapresiasi kemajuan teknologi pertanian di Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan hasil panen padi.
“Saya terkesan dengan hasil panen di Indonesia yang bisa mencapai 12 hingga 13 ton per hektare, dan rata-rata sudah berada di angka 7 ton,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa pihaknya akan terus membahas peluang kerja sama impor beras. Meski saat ini belum dapat merealisasikan impor beras dari Indonesia, ia mengakui bahwa Malaysia sudah mengimpor komoditas lain seperti kelapa, sayuran, dan ikan dari Indonesia.***