Loading...

Kurangi Dampak Pandemi COVID-19, KAI Lakukan Efisiensi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) berusaha melakukan efisiensi untuk mengurangi beban kinerja keuangan perusahaan akibat ketidakpastian dampak pandemi Covid-19.

"Perseroan terus berinovasi secara efektif dan efisien agar kinerja keuangan bisa lebih lincah dalam merespons dampak yang timbul akibat pandemi Covid-19," papar Corporate Deputy Director of Finance Consolidation PT KAI, Jagatsyah Aminullah dalam keterangannya di Jakarta.

Menurutnya, pada paruh pertama 2021, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan senilai Rp7,46 triliun sekaligus memangkas rugi bersih.

KAI juga memproyeksikan kerugian berkurang dari Rp1,7 triliun pada 2020 menjadi maksimal Rp700 miliar pada 2021.

Jagatsyah menjelaskan, yang dilakukan meliputi efisiensi dari sisi internal maupun eksternal, mulai dari aspek perbankan, seperti relaksasi pinjaman hingga efisiensi di bidang perpajakan.

"Kami mengoptimalkan semua fasilitas dan insentif yang diberikan pemerintah. Sejalan dengan itu kami juga mengaplikasikan platform integrasi data perpajakan secara digital," katanya.

Sektor perpajakan, lanjutnya, menjadi sangat krusial lantaran KAI memiliki transaksi hingga 12 ribu dokumen pajak per bulan.

"Sebagai medium-sized company dengan aset Rp54,06 triliun, KAI memiliki 12.000 transaksi yang berkaitan dengan dokumen perpajakan. Ini bila dikerjakan tanpa integrasi data akan membutuhkan banyak orang dan banyak waktu," ulasnya.

Ia menjelaskan, integrasi data perpajakan merupakan konektivitas host to host antara platform ERP (enterprise resource planning) wajib pajak dengan server otoritas pajak.

Dengan kata lain, sistem perpajakan PT KAI telah terintegrasi secara realtime dengan server Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Jagatsyah menambahkan dengan integrasi data perpajakan, resource tim pajak KAI naik level dari sekadar input-admin menjadi analis pajak.

Dengan begitu, tim pajak KAI bisa menghilangkan potensi cost of compliance maupun human error, sehingga tim pajak KAI mampu melihat potensi bisnis dan pendapatan baru dari data yang dianalisa itu.

"Dengan berbagai efisiensi ini alhamdulillah tidak ada pemberhentian kerja secara massal di KAI dan organisasi telah lebih siap menghadapi ketidakpastian dampak risiko pandemi," ujarnya.