Loading...

Kemenperin Dorong Ekspansi Industri Mamin ke Pasar Global

 

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong upaya ekspansi industri makanan minuman (mamin) ke pasar global. Subsektor industri mamin merupakan motor utama pertumbuhan industri pengolahan nonmigas di Indonesia, didukung oleh sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang terus meningkat. 

Salah satu bentuk dukungan Kemenperin terhadap pertumbuhan industri mamin adalah melalui promosi hasil produksinya pada pameran skala regional dan internasional.

PDB industri mamin tumbuh sebesar 5,35% pada Triwulan I - 2023, sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,03% dan berkontribusi sebesar 38,61% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. 

“Ini menjadikan industri mamin sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar," jelas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika pada pembukaan pameran Food & Hotel Indonesia (FHI) di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta.

Industri mamin juga termasuk salah satu subsektor industri dengan nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) berada di kategori ekspansif pada survei bulan Juni 2023. Secara keseluruhan, IKI pada Januari – Juni 2023 selalu berada dalam kondisi ekspansif atau di atas angka 50,00. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri terus mengalami pemulihan.

Kemenperin terus mendorong peningkatan ekspor produk industri mamin, Salah satu bentuk dukungannya adalah melalui penyelenggaraan pameran berskala internasional, seperti Pameran FHI 2023. “Ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong ekspor dari sisi permintaan pasar,” kata Putu.

Pameran FHI yang akan dilaksanakan pada 25-28 Juli 2023 merupakan pameran product and services industri mamin berskala Asia Tenggara. Dipilihnya Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan pameran ini karena kinerja industri maminnya yang mumpuni, serta merupakan salah satu negara yang mampu mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 hingga level 1.

Pameran FHI 2023 diprediksi akan menarik banyak pengunjung dengan partisipasi oleh sekitar 750 perusahaan, terdiri dari 400 perusahaan lokal dan 350 perusahaan mancanegara. 

Acara ini memberikan kesempatan bagi pelaku industri makanan dan minuman Indonesia untuk memperluas pasar dan menjalin kemitraan bisnis baru yang dapat meningkatkan daya saing industri di pasar global.

"Dengan berbagai macam produk, teknologi terbaru, serta seminar dan workshop yang menarik, pameran ini menjadi platform business to business (B2B) yang sangat baik bagi seluruh peserta untuk mempromosikan produk, melakukan bisnis, dan menemukan inovasi baru dalam industri makanan dan minuman," Putu menyampaikan.

Dalam pameran tersebut, akan ditampilkan berbagai macam produk, mulai dari produk-produk dari produsen makanan dan minuman lokal dan internasional hingga teknologi terbaru dalam layanan makanan dan perhotelan. 

Selain itu, pameran ini merupakan ajang bagi para pelaku industri untuk bertemu dan berjejaring dengan para ahli dan profesional industri. Selain itu, juga merupakan peluang bagus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pengunjung. Pameran juga memiliki agenda acara interaktif berupa workshop dan seminar mengenai tren dan perkembangan industri terkini industri mamin.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Industri Agro Kemenperin menyatakan dukungan kepada PT. Pamerindo Indonesia sebagai penyelenggara Pameran FHI 2023. “Kami mengapresiasi langkah PT. Pamerindo Indonesia yang menjadikan Indonesia sebagai hub pameran makanan dan minuman di Asia Tenggara melalui pameran FHI 2023. Kami mengharapkan melalui pameran ini, perusahaan industri makanan dan minuman dalam negeri dapat memperluas pasar dan meningkatkan produktivitasnya," pungkas Putu.

Upaya promosi industri mamin juga dilakukan oleh Kemenperin yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris melalui fasilitasi 20 perusahaan sektor industri makanan dan minuman untuk berpartisipasi di pameran SIAL Paris, Oktober 2022 lalu. Partisipasi tersebut sukses menarik minat calon pembeli dari mancanegara, bahkan mencatatkan transaksi mencapai USD33,7 juta.***