Loading...

Jelang Lebaran, Transportasi Penumpang turun dan Angkutan Logistik Stabil

Jelang Lebaran, Transportasi Penumpang turun dan Angkutan Logistik Stabil

Menjelang Idul Fitri, transportasi di sektor udara, kereta api dan sektor laut, dapat dikendalikan dengan baik. Berdasarkan catatan pergerakan kendaraan dan penumpang yang menurun signifikan, dengan angkutan logistik tetap berjalan stabil. Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

"Di sektor udara turun hingga 93 persen, sektor kereta api turun hingga 90 persen, dan sektor laut turun hingga 90 persen, artinya upaya peniadaan ini efektif berjalan dengan baik. Sementara itu angkutan logistik berjalan stabil seperti biasa," Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers.

Budi menjelaskan, pengendalian di transportasi darat yang memiliki tantangan tersendiri, sampai saat ini berjalan cukup efektif dan belum ada hambatan yang berarti, salah satunya penyekatan yang berhasil di jalur arah Jawa Tengah.

"Di masa peniadaan mudik arus lalu lintas turun sampai 45 persen. Bahkan saat kami lakukan overview, lalu lintas di jalan tol terlihat lengang. Saya mengapresiasi petugas kepolisian, TNI dan unsur terkait lainnya karena penyekatan berlapis ini cukup efektif," paparnya.

Walaupun mengalami penurunan yang signifikan, Menhub tetap meminta para petugas mewaspadai dan mengantisipasi potensi adanya suatu lonjakan arus lalu lintas pada H-4 dan H-3 jelang lebaran.

Menhub juga menambahkan pelaksanaan angkutan logistik tetap berjalan lancar di masa peniadaan mudik ini. "Kami ingin juga memastikan angkutan logistik tetap berjalan tanpa hambatan di masa peniadaan mudik ini. Di Merak dan Bakauheni pergerakan logistik hanya mengalami penurunan 5 persen. Artinya angkutan logistik tetap berjalan baik," paparnya.

 

Budi juga menjelaskan, pergerakan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak maupun Bakauheni sangat terkendali. Tercatat hingga hari keempat masa peniadaan mudik, jumlah penumpang mengalami penurunan antara 80-90 persen.

Ia mengapresiasi petugas yang telah melakukan penyekatan yang berlapis untuk mengurangi potensi adanya celah. Dengan upaya ini, apabila ada masyarakat yang bersikeras mudik lolos di titik awal, maka akan terkena penyekatan lagi di titik berikutnya.