Loading...

Ekspor Industri Makanan dan Minuman Terus Digenjot

Kementerian Perindustrian terus mendukung industri makanan dan minuman untuk meningkatkan kinerja ekspor, seiring dengan meningkatnya neraca perdagangan subsektor industri tersebut.

"Berbagai kebijakan telah digulirkan pemerintah untuk mendorong ekspor dan jaminan ketersediaan bahan baku dari sisi suplai melalui peningkatan daya saing dan produktivitas industri," kata Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Di samping itu, lanjut Putu, untuk sisi permintaan, Kemenperin mendukung perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan.

Pada Januari-September 2022, ekspor industri makanan dan minuman mencapai 35,99 miliar dolar AS, meningkat pesat dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 12,76 miliar dolar AS.

Selain itu, investasi pada industri makanan dan minuman pada triwulan II – 2022 mencapai Rp41,37 triliun, dan mampu menyerap tenaga kerja tidak kurang dari 5,5 juta orang.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan ekspor bumbu masakan dan rempah melalui program "Spice Up the World" dan pengembangan restoran Indonesia di luar negeri.

Adapun target program tersebut hingga tahun 2024 yaitu peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi 2 miliar dolar AS serta hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.

Melalui program tersebut, diharapkan industri bumbu masak atau cooking aid dapat memanfaatkan rantai produksi global dengan terus meningkatkan inovasi produk, kemasan dan promo merek sehingga produk makanan dan minuman yang diproduksi di tanah air dapat diterima oleh pasar dunia.