Loading...

Dukung Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Kadin Pacu Investasi di Sektor Kesehatan

 

 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan bahwa organisasinya mendukung pengembangan dan investasi di sektor kesehatan dalam negeri untuk memperkuat program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang akan diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 10 Februari 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh, ungkap Anindya dalam pernyataannya di Jakarta.

Anindya, yang akrab disapa Anin, menjelaskan bahwa dalam Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India di New Delhi, India, beberapa waktu lalu, Kadin Indonesia telah menjalin kemitraan dengan Apollo Hospitals India melalui Mayapada Healthcare. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU untuk pengembangan rumah sakit berstandar internasional di Batam, Kepulauan Riau, melalui modernisasi peralatan medis dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan.

 

Selain itu, Anin bersama jajaran pengurus Kadin Indonesia telah melakukan pertemuan dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di kantor Kemenkes, Jakarta, pada Kamis (6/2/2025). Melalui kolaborasi antara Kadin Indonesia dan Kemenkes dalam program PKG, Anin melihat potensi besar manfaat program ini dengan cakupan yang luas, sesuai dengan target pemerintah Prabowo-Gibran.

 

Sebagai bentuk dukungan awal terhadap program PKG, Anin menegaskan bahwa Kadin Indonesia akan memulai partisipasinya dengan menggelar program PKG di lingkungan internal Kadin terlebih dahulu. Saat ini, Kadin Indonesia dan Kemenkes masih mendiskusikan teknis pelaksanaan program di berbagai lokasi, termasuk kemungkinan pemeriksaan kesehatan dilakukan di fasilitas milik perusahaan anggota Kadin.

 

Kolaborasi antara Kadin Indonesia dan Kemenkes dalam pelaksanaan PKG diharapkan dapat berjalan efektif, sekaligus mendorong sektor kesehatan sebagai peluang investasi strategis di Indonesia. Anin juga menyebutkan bahwa pertemuan dengan Menkes Budi membahas penyatuan platform kesehatan serta rencana penyusunan laporan riset bersama terkait peluang investasi di sektor kesehatan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Anin menekankan bahwa peningkatan kesehatan masyarakat memiliki dampak langsung terhadap perekonomian. Dengan masyarakat yang lebih sehat dan produktif, pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan dapat mencapai 8 persen per tahun. "Jika masyarakat hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, pendapatan per kapita akan meningkat. Kami berharap target pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai," ujar Anin.

 

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pertemuan dengan Kadin bertujuan untuk melibatkan organisasi tersebut dalam mensukseskan program PKG. "Presiden telah menyetujui pelaksanaan program PKG pada 10 Februari 2025, dan beliau menginginkan program ini langsung dijalankan tanpa banyak seremoni," kata Menkes.

 

Menkes juga mengungkapkan bahwa terdapat banyak peluang bisnis di sektor kesehatan, mulai dari pembangunan rumah sakit, penyediaan peralatan medis modern, bisnis farmasi, hingga healthcare tourism. Sebagai contoh, pembangunan rumah sakit di daerah perbatasan seperti Kupang, NTT, dan Papua memiliki potensi untuk menarik devisa. "Masyarakat Timor Leste mungkin akan memilih berobat ke Kupang, sementara masyarakat Papua Nugini dan negara sekitarnya akan memilih rumah sakit di Papua daripada ke negara lain yang jauh," jelasnya.

Selain itu, dibahas pula rencana pembentukan tim khusus antara Kadin Indonesia dan Kemenkes untuk menyusun rencana kerja bersama. Hal ini bertujuan agar pelaku usaha dapat terlibat aktif dalam pembangunan sektor kesehatan dan mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.