Loading...

Dorong Bisnis inklusif di ASEAN, Ini Langkahnya

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Bidang Hubungan Antar Lembaga, Luhur Pradjarto, mengatakan ada empat kunci hal penting untuk mendorong bisnis inklusif di kawasan ASEAN. Pertama, pelatihan.

Ia mengatakan coaching dan mentoring menjadi media yang mendukung transisi sebuah usaha menjadi bisnis inklusif. Kemudian kedua, Luhur mengatakan transformasi digital dan green economy untuk bisnis inklusif dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan langkah yang perlu didorong.

"Yang ketiga, pentingnya kemitraan antara UMKM dengan usaha besar dalam meningkatkan partisipasi UMKM ke dalam rantai pasok," kata Luhur dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Ahad, 30 Oktober 2022.

Keempat, membangun entrepreneur inklusif dapat menjadi langkah utama untuk memulai bisnis inklusif. Menurutnya, bisnis inklusif diperlukan sebagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem dan menghadapi tantangan global.

"Berbicara inclusive business adalah berbicara bagaimana sebuah usaha dapat memiliki kesadaran untuk berdampak nyata terhadap bottom of pyramid (BoP) dalam menghadapi tantangan ekonomi global," kata Luhur.

Ia pun mengungkapkan pentingnya membentuk public-private partnership (PPP). PPP berperan mendukung pemulihan ekonomi di masa depan yang lebih berkelanjutan, inklusif dan tangguh.

Selain itu, inovasi menjadi faktor untuk pengembangan bisnis di semua sektor yang dapat berkontribusi dalam rantai nilai global. Luhur menegaskan, Kemenkop dan UKM akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan penguatan promosi inclusive business di Kawasan ASEAN sebagai host The 6th Inclusive Business Summit.

"Beberapa mitra strategis di antaranya UNESCAP, iBAN, OECD juga telah menyambut baik dan menyatakan siap berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM di bawah Keketuaan Indonesia ASEAN 2023," kata Luhur.