Loading...

Digitalisasi, Kesempatan Emas bagi Pemuda dalam Era Perekonomian Baru

Pertumbuhan ekonomi akan sangat tergantung kepada pengendalian pandemi, respons kebijakan yang tepat, termasuk Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter, untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat. Penciptaan lapangan kerja juga terus didorong Pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan menyangga terkait dengan mereka yang terdampak oleh PHK.

"Kita ketahui bersama, semua negara berupaya mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Kita bersyukur di tahun kuartal II tahun 2021 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7,07% (yoy). Ini membuktikan kita bisa keluar dari resesi dan diperkirakan di akhir tahun kita bisa tumbuh antara 3,7 sampai 4,5%," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar Kader Bangsa Fellowship Program, dari Jakarta Pusat.

Menko Airlangga meminta agar para pemuda terus berperan aktif di tengah masyarakat. Turut ikut serta dalam berbagai kegiatan termasuk kegiatan vaksinasi dan kegiatan pemulihan ekonomi melalui UMKM. Pemerintah juga telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat yang bisa dimanfaatkan oleh para pemuda agar bisa menjadi wirausaha.

"Post pandemic adalah era baru yang kita kenal dengan era digitalisasi. Era ini memiliki potensi pasar yang besar. Para pemuda sebagai pemimpin masa depan perlu menyiapkan diri dan banyak belajar dari situasi Covid-19. Ini adalah kesempatan emas," kata Menko Airlangga.

Para pemuda diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang ada karena seluruh kegiatan program pembangunan, program kewirausahaan di-reset kembali. Masa depan adalah era new normal dan salah satu yang menjadi andalan utama adalah digitalisasi.

"Pemuda harus secara aktif melakukan self learning atau belajar terus menerus agar bisa mampu menyesuaikan dengan situasi yang baru, pekerjaan yang baru, perkembangan teknologi yang baru, sehingga aktifitas ekonomi akan produktif dan para pemuda akan menjadi tulang punggung di era perekonomian baru," pungkas Menko Airlangga. 

Dalam acara itu, Menko Perekonomian menegaskan konsistensi Pemerintah bekerja sama dengan seluruh pihak baik dari hulu maupun ke hilir dalam menangani pandemi Covid-19, sehingga kasus aktif nasional pada 4 Oktober 2021 telah turun ke 31.054 kasus. Angka ini jauh lebih rendah dibanding saat tertinggi di bulan Juli 2021 yang mencapai hingga 570.000 kasus.

"Ini membuktikan bahwa penanganan Covid-19 melalui mekanisme PPKM dari hulu ke hilir dan juga isolasi terpusat beserta persiapan Rumah Sakit dan vaksinasi menjadi kunci dari penurunan kasus," ujar Menko Airlangga. 

Penurunan kasus melalui penerapan PPKM ini dikatakan Menko Airlangga membuka peluang pemulihan ekonomi nasional untuk kembali bergerak. Pada situasi ini, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan tidak boleh abai serta pelaksanaan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) harus terus diintensifkan.

"Tindakan 3T (testing, tracing, dan treatment) juga terus dilakukan karena ini dapat melacak secara epidemiologi siapa yang terdampak ataupun terkena Covid-19 dan siapa kontak eratnya. Ini perlu terus dilacak agar kita dapat memotong sebaran Covid-19," tutur Menko Airlangga.