Loading...

Danantara Kelola 300 Triliun, Dorong 20 Proyek Nasional

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa lebih dari Rp300 triliun dana hasil efisiensi akan dikelola oleh Danantara untuk membiayai sekitar 20 proyek strategis nasional.

Jumlah dana tersebut, yang setara dengan sekitar 20 miliar dolar AS, diperoleh dari penghematan pada anggaran yang sebelumnya berpotensi mengalami penyalahgunaan, kurang efisien, atau tidak tepat sasaran.

"Dana ini akan dikelola oleh Danantara Indonesia dan diinvestasikan dalam lebih dari 20 proyek nasional yang mendukung program industrialisasi serta hilirisasi," ujar Presiden Prabowo dalam acara peluncuran Danantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin.

Dalam kesempatan yang sama, ia menyebutkan beberapa proyek strategis yang akan menerima investasi dari Danantara, termasuk hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga, serta pengembangan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, dan industri petrokimia.

Selain itu, dana tersebut juga akan dialokasikan untuk proyek-proyek di sektor pangan dan protein, akuakultur, serta energi baru dan terbarukan.

"Berbagai sektor ini akan menjadi kunci dalam menentukan masa depan, ketahanan, serta kemandirian bangsa kita," tegas Presiden.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo optimistis bahwa proyek-proyek yang didanai Danantara akan memberikan manfaat konkret bagi masyarakat serta mendukung kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.

"Proyek-proyek ini memiliki dampak besar karena akan menciptakan nilai tambah yang signifikan, membuka lapangan pekerjaan berkualitas, serta memberikan kesejahteraan jangka panjang bagi rakyat Indonesia," jelasnya.

Pada acara yang sama, Presiden Prabowo juga meresmikan pembentukan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam peresmian tersebut, ia didampingi oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang bersama-sama menekan tombol sebagai simbol resmi berdirinya BPI Danantara.

Usai peresmian, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memberikan penjelasan mengenai struktur organisasi BPI Danantara. Posisi pimpinan tertinggi atau Group CEO dipegang oleh Rosan P. Roeslani, yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM.

Rosan akan didampingi oleh Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO), yang bertanggung jawab dalam pengelolaan holding investasi, serta Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO), yang akan mengelola aspek operasional holding tersebut.

Selain itu, Presiden Prabowo menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, dengan Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.