Mayoritas sektor usaha dan bisnis terdampak pandemi Covid-19. Untuk mencegah terjadinya kredit macet, sebanyak 142 startup fintech lending (teknologi finansial pembiayaan) memakai platform anti-peminjam nakal atau Fintech Data Center (FDC).
FDC atau pusat data fintech lending diluncurkan pada akhir tahun lalu. Hingga saat ini, ada 142 atau 90?ri total 158 perusahaan anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang tergabung di FDC.
Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi menjelaskan, anggota AFPI bisa mengecek rekam jejak dan profil calon peminjam melalui FDC. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan risiko i risiko gagal bayar. "Keberadaan FDC semakin penting di masa pandemi ini untuk menurunkan risiko pinjaman bermasalah,” kata Adrian seperti dikutip dari siaran pers, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, fintech semakin selektif dalam memberikan pinjaman di tengah masa pandemi ini.
Di satu sisi, semakin banyak penyelenggara fintech lending yang menyampaikan datanya, maka kuantitas data yang dikelola oleh FDC menjadi semakin lengkap. Data yang dihasilkan juga makin menggambarkan transaksi di industri.
FDC membantu perusahaan untuk mengetahui sejarah pinjaman calon peminjam dan berapa banyak kredit yang dimiliki. Kedua dampak utama itu akan sangat membantu menekan kredit macet, sehingga dapat menjaga industri fintech lending tetap sehat,”papar Adrian.
Sementara itu, Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan AFPI Tumbur Pardede menjelaskan, data yang dapat diakses dari calon peminjam yakni hanya kamera, mikrofon, dan lokasi. Hal ini sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan OJK dan kode etik.
Batasan data yang bisa diakses itu untuk meminimalkan potensi penyalahgunaan data konsumen. Maka masyarakat yang hendak menggunakan jasa fintech lending harus memastikan data yang diakses hanya kamera, mikrofon, dan lokasi.
Berdasarkan data OJK per April 2020, akumulasi penyaluran pinjaman oleh 161 fintech lending yang terdaftar mencapai Rp 106,06 triliun. Kemudian, nilainya meningkat 186,54% secara tahunan (year on year/yoy).Pinjaman itu diberikan kepada 24.770.305 peminjam. Jumlahnya naik 218,75% yoy. Sedangkan jumlah pemberi pinjaman naik 41,99% yoy menjadi 647.993.