Loading...

Bank Indonesia Bagikan Tips UMKM Naik Kelas Tembus Pasar Global

 

PAGARBISNIS.COM - Bank Indonesia (BI) terus melakukan berbagai upaya nyata untuk mendukung digitalisasi dan ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di dalam negeri. Ada empat program utama yang telah dan terus dijalankan oleh BI untuk mencapai tujuan ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menjelaskan bahwa BI secara konsisten mendorong UMKM agar dapat Go Digital dan Go Export. Langkah pertama, menurutnya, adalah mengumpulkan data mengenai permintaan dan persyaratan pasar internasional terhadap produk-produk Indonesia.

"Langkah pertama adalah memperkuat kurasi sesuai dengan permintaan dan persyaratan pasar global berdasarkan market intelligence," kata Juda dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2024.

Juda melanjutkan, langkah kedua adalah membuka akses promosi ke pasar global. Ini dilakukan dengan menggelar kegiatan promosi perdagangan baik domestik maupun internasional, seperti menyelenggarakan Karya Kreatif Indonesia, memperluas trading house seperti Indonesia House of Beans di Tokyo, Malaysia, Singapura, dan membentuk Indonesia SME (Small Medium Enterprises) Hub. Melalui Hub ini, pelaku UMKM dapat memperoleh informasi ekspor dan market intelligence serta berkomunikasi langsung dengan pembeli dari luar negeri.

Selanjutnya, langkah ketiga berupa memperluas literasi mengenai digital untuk para pelaku UMKM. Para pegiat UMKM diharapkan dapat memberdayakan teknologi secara efektif serta waspada terhadap risiko kecurangan alias fraud.

Kemudian, langkah keempat berupa pemberian edukasi demi mendorong UMKM agar menembus pasar ekspor. Ini dilakukan melalui modul UMKM Go Export yang mencakup potensi usaha, tren pasar, strategi, peluang, prosedur, persyaratan, serta tips dan trik lainnya.

Menurut Juda, langkah-langkah tersebut tentunya terjalin karena adanya kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak, di antaranya Bank Indonesia dengan pemerintah, otoritas terkait, industri, pelaku UMKM, serta masyarakat dalam mewujudkan UMKM Go Digital dan Go Export.

Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman, menambahkan bahwa BI terus mendorong UMKM untuk naik kelas. Salah satu sektor UMKM yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah produk fashion.

Di tingkat global, permintaan atas barang-barang ramah lingkungan, termasuk produk fashion berkelanjutan, meningkat signifikan sebesar 71% dari 2016 hingga 2020. Tren fashion ini dikenal dengan istilah 'eco-wakening'.

"Untuk menangkap potensi pasar global yang besar ini, UMKM harus mengikuti tren global terkini dan meningkatkan kapasitasnya agar dapat menjangkau pasar sustainable fashion yang ramah lingkungan," katanya.

Hasil asesmen BI pada 2023 menunjukkan bahwa 30% UMKM telah terklasifikasi sebagai UMKM Hijau. Oleh karena itu, transformasi UMKM menuju keberlanjutan lingkungan dan adopsi digitalisasi dalam produksi, pemasaran, maupun aspek sosial ekonominya perlu dioptimalkan.

Alhasil, UMKM bukan sekadar mampu meningkatkan kinerja serta daya saing, namun juga memberikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.***