Para banker diharapkan untuk bersama-sama menjaga resiliensi perekonomian Indonesia tahun 2023. Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam CEO Banking Forum di Jakarta.
Menkeu mengharapkan bank mampu menjaga ekonomi di bidang sektor keuangan, mengingat peranannya di sektor ini sangat dominan. Di sisi lain, Menkeu menjaga perekonomian melalui APBN.
"Naik-turun, sehat tidak sehat ekonomi kita, sangat bergantung kepada perbankan hari ini 2023. Jadi kalau saya juga menjaga APBN, tolong jaga bank Anda secara baik-baik," tegas Sri Mulyani.
Memasuki awal tahun 2023, Menkeu berharap bankers dapat mengambil banyak pelajaran dari situasi yang dihadapi di tahun sebelumnya. Hal ini seperti disrupsi kenaikan harga komoditas, inflasi, kenaikan suku bunga, dan meningkatnya cost of fund akibat kondisi geopolitik Rusia-Ukraina.
Selain itu, ia juga menyampaikan prediksi dari IMF mengenai pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun di tahun 2023 yakni hanya 2,7%. Prediksi ini menjadi kewaspadaan keadaan dunia yang kurang menggembirakan dengan adanya kemungkinan inflasi dan resesi, juga masalah debt sustainability di berbagai negara.
"Saya berharap Anda bukan orang yang kedandapan menghadapi 2023. Jadi saya juga berharap anda thinking ahead," tandasnya.
Dengan keadaan ekonomi dunia yang memang dalam situasi yang sulit, kondisi geopolitik juga mudah berubah, dan adanya perubahan lingkungan, perubahan iklim, dan digital ekonomi, Menkeu meminta kewaspadaan dapat disikapi tanpa paranoid dan pesimis. Optimisme tetap dapat terbangun dengan bekal 2022 yang telah ditutup dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik.
"Jangan salah arah, jangan salah kompas, jangan salah bersauh," pungkasnya.