Loading...

Bahlil: Indonesia Kunci Masa Depan Industri Mobil Listrik Dunia

 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa Indonesia akan memainkan peran kunci dalam industri mobil listrik dunia. Hal ini berkat sumber daya alam yang melimpah, terutama nikel, yang menjadi bahan utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.


Dalam konferensi di Jakarta, Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel yang sangat besar, bahkan menurut data terbaru dari Geologi Amerika, cadangan nikel Indonesia mencapai 40-45 persen dari total cadangan dunia. "Keunggulan komparatif ini menjadikan Indonesia sebagai faktor penting dalam transisi global menuju energi terbarukan dan industri mobil listrik," ujar Bahlil.

Nikel, bersama dengan mangan dan kobalt—yang juga dimiliki Indonesia—merupakan komponen vital untuk baterai mobil listrik. Dari komposisi baterai, 80 persennya terdiri dari nikel. Dengan begitu, hampir semua kendaraan listrik di dunia akan bergantung pada pasokan bahan baku dari Indonesia.

Langkah strategis Indonesia dalam menghentikan ekspor ore nikel juga menegaskan posisi penting negara ini di rantai pasokan global. Meskipun menghadapi tekanan internasional terkait kebijakan ini, Indonesia tetap kokoh mempertahankan kebijakan hilirisasi, guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menambahkan bahwa dengan hadirnya pabrik anoda baterai litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Indonesia semakin diperhitungkan di kancah global. Pabrik ini diproyeksikan mampu memproduksi 80 ribu ton bahan anoda baterai per tahun, mendekati angka produksi China yang mencapai 100 ribu ton.

Menurut Luhut, Indonesia tidak lagi dapat dianggap enteng oleh negara-negara lain dan mampu menentukan arahnya sendiri dalam sektor strategis ini. Indonesia akan semakin disegani karena posisi kuatnya dalam industri mobil listrik global yang terus berkembang.