Lebih dari 50 produsen dan eksportir makanan dan minuman (mamin) skala usaha kecil dan menengah (UKM), skala besar, dan badan usaha milik negara(BUMN) mengisi Paviliun Indonesia dalam pameran mamin di Jepang, yaitu FOODEX 2023.
Pameran tersebut digelar di Tokyo pada 7–10 Maret 2023. FOODEX 2023 yang diselenggarakan tahun ini merupakan pelaksanaannya yang ke-48.
Partisipasi Indonesia pada pameran ini merupakan kolaborasi Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo dan Kementerian Perdagangan RI, yang bekerja sama dengan Bank Indonesia Tokyo, Bank BNI Cabang Tokyo, IndonesianTrade Promotion Center Osaka, dan ASEAN Japan Centre.
"Keikutsertaan dalam pameran ini merupakan langkah strategis mempromosikan produk makanan dan minuman Indonesia kepada buyerJepang dan mancanegara, terutama di Asia, karena pameran mamin ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia. FOODEX 2023 dihadiri lebih dari 70.000 pengunjung dan diikuti lebih dari 1.500 peserta dari 40 negara diantaranya Amerika Serikat, Italia, Prancis, Australia, Korea Selatan, Taiwan, Turki, dan Thailand,"kata Atase Perdagangan Tokyo Arief Wibisono.Ke-50 produsen dan eksportir yang mengisi Paviliun Indonesia dalam FOODEX 2023 tersebut antara lain berasal dari Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Para peserta pameran dari Indonesia ikut serta dalam kategori-kategori yaitu produk pertanian, produk perikanan, produk mamin olahan, serta produk organik dan halal.
Duta Besar RI untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia Heri Akhmadi mengatakan, keikutsertaan produsen dan eksportir mamin Indonesia dalam FOODEX 2023 merupakan upaya untuk mempertahankan kinerja bagus ekspor Indonesia ke Jepang.
"Ekspor Indonesia ke Jepang pada 2022 mencapai USD 24,8 miliar, menjadi rekor tertinggi sejak 2017 serta pertama kalinyamenembus angka USD 20 miliar. Kita harus menjaga momentum kenaikan ekspor tersebut. Salah satu caranya adalahberpartisipasi pada pameran FOODEX 2023 yang merupakan ajang pameran mamin paling bergengsi dan terbesar di Jepang, bahkan Asia," kata Dubes Heri Akhmadi.
Sebagian besar produk mamin asal Indonesiayang dipromosikan pada FOODEX 2023 adalah produk UKM. Produk pertanian dan perikanan tetap menjadi idola di Paviliun Indonesia.
Sementara itu, produk terasi bubuk dari Gresik dan keripik dari Lamongan mendapatkan ketertarikan khusus dari salah satu distributor yang mempunyai1.000 gerai di seluruh Jepang.
"Salah satu alasan kami datang ke FOODEX 2023 dan berkunjung ke Paviliun Indonesia adalah ketertarikan kamiuntuk berkolaborasi dengan para produsen Indonesia. Bahkan kami berencana akan berinvestasi di Indonesia di sektor makanan minuman," kata TsuyoshiYamazaki, seorang produsen produk mamin yang berlokasi di Yokohama.
Kualitas dan Cita Rasa Pertimbangan UtamaSecara terpisah, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendorong lebih jauh ekspor pangan ke pasar Jepang, khususnya untuk produk pangan organik.
Ia mengatakan, ada peluang pasar yang terbuka lebar untuk produk organik yang kebutuhannya meningkat pesat di Jepang namun lahan budidaya pangan organik masih terbatas.
"Selain itu, kualitas dan cita rasa produk Indonesia yang kita ekspor akan menjadi perhatian bersama untuk terus kita tingkatkan. Berdasarkan pengamatan kami, kualitas dan cita rasa menjadi pertimbangan utama konsumen di Jepang dalam membeli produk suatu makanan dan minuman,"kata Didi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Atase Perdagangan Tokyo, ekspor produk pangan Indonesia ke Jepang pada 2022 mencapai USD 1,15 miliar atau naik 2,8 persen dibandingkan 2021.
Bahkan, peningkatan ini cukup baik dibandingkan 2019 sebelum pandemic Covid-19.Sementara itu, ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Jepang pada 2022 mencapai USD 251 juta dengan tren peningkatan sebesar 4,93% selama lima tahun terakhir (2018–2022).